Selasa, 27 Oktober 2009

PERGAULAN YANG BERKUALITAS.

Tata kesopanan dan hidup rukun dalam pergaulan adalah buah dari hasil bagusnya budi pekerti, dan hidup tidak rukun adalah buah dari buruknya budi pekerti. Berbudi pekerti baik akan terlihat dari bagaimana kualitas cara cinta mencintai pada sesama. Itulah yang disebut hidup rukun yang dapat memberi dan menerima dengan ikhlas.
Maimun bin Mahran berkata :“Barang siapa ingin memperoleh sahabat tanpa suka memberikan keutamaan dan jasa baiknya, maka baiklah ia mencari sahabat dengan orang orang ahli kubur yang sudah mati saja “
Bagaimana cara mencintai orang lain ? Banyak cara yang bisa dilakukan dalam hal ini, dasarnya adalah niat karena Allah Ta’ala untuk mencari ridha Allah dan apabila rizki berlebih bisa dilakukan dengan bersedekah dan menjamu tamu dengan baik.
Cara lain adalah menjalin silaturahmi dengan baik, orang tua menafkahi anaknya dengan ikhlas dan penuh pengorbanan, anak berbakti pada orang tua sesuai dengan usia dan kemapuannya sebagai anak yang soleh /solehah, guru mentransfer ilmu terhadap murid muridnya dengan ikhlas dan penuh kesungguhan, murid murid menghormati guru dengan tulus dimanapun berada baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah, suami berlaku jujur dan setia serta penuh kehangatan terhadap isterinya, isteri yang saleh akan berbakti pada suaminya dengan penuh kelembutan yang dapat menggantikan segala jenis kesenangan dunia bagi suaminya, bertetangga dengan penuh tenggang rasa, dengan famili sedarah terikat dengan tali cinta kasih keluarga yang erat, di tempat kerja atasan dan bawahan saling membutuhkan dan saling menghargai, sedangkan pemuda pemudi dapat bergaul dengan mematuhi rambu rambu agama, tahu mana yang tidak boleh dilakukan sebelum terikat perkawinan yang syah.
Sifat sifat yang diperlukan dalam memilih sahabat.
Biasanya orang orang yang memiliki keistimewaan sifat sifat baik itu berakal baik, sehat jasmani dan rohani, budi pekertinya bagus, bukan orang fasik, kikir, penakut, pengecut, bukan orang yang tamak dan gemar hal hal yang berbau porno, orang tersebut cerdas sehingga tidak mudah berselisih pendapat, tidak berubah rubah pendiriannya, tidak mementingkan diri sendiri, orang yang dapat diajak dalam hal urusan dunia dengan jujur, orang yang dapat menambah kemanfaatan untuk urusan akhirat.“Jika bukan orang orang yang seperti itu maka itu adalah kebodohanmu” demikian kata Abu Sulaiman Daramis Rohimahulloh.
Jadi orang orang seperti apa yang harus dihindari ?
Adalah dengan orang orang yang tamak karena kita akan dibawa bermain dengan racun yang dapat membunuh diri sendiri, manusia suka meniru niru dan menyesuaikan diri, selain itu hindari juga orang orang pencari dan pencinta dunia. Paling utama adalah rapatkan hubungan dengan para alim ulama, para ahli hikmah, para guru dan para solihin solihat lainnya.
Hak hak persaudaraan dan persahabatan :
*Hak dalam memberikan pertolongan dengan tenaga, harta atau fikiran dll.
Perhatikanlah saudara dan sahabatmu itu terutama dalam hal hal seperti : jika sakit tengoklah, jika dalam kesibukan tolonglah, jika dalam kekhilafan / kelupaan ingatkanlah / benarkanlah, jika berada didekatmu hormati sebaik baiknya, jika bercakap cakap perhatikan dan dengarkan ucapannya dst.
*Hak dalam lidah dan hati ( apabila berada jauh dari saudara / sahabat )
Agar tidak membicarakan keburukan ( berghibah ) saudara / sahabatnya, lebih baik sikapi dengan cara berdiam, sebab orang berghibah tidak akan diampuni Allah SWT bila tidak dimaafkan orang yang bersangkutan, apalagi kalau isi dari ghibah itu fitnah.Kita tidak akan dapat menemukan orang yang sama sekali suci dari cela ( Al insanu maalul hotto ).
*Hak dalam lidah ( ucapan ).
Apa yang tidak disukai sahabat, jangan disukai dan apa yang disukainya kita harus mencoba menyukainya pula, maka dari itu carilah sahabat yang memiliki cita rasa yang baik.Mengucapkan terimakasih atas jasanya, saling nasihat menasihati, saling membela kehormatan apabila ada pernyataan yang tidak benar.
*Hak memberi maaf.
Berusaha menjadi orang yang mudah memaafkan kesalahan sahabat, jauhi sikap bermusuhan.
*Hak dalam mendoakan.
Diriwayatkan oleh Daraquthni :” Doa seseorang untuk seseorang saudaranya dikala tidak ada pasti terkabul”
*Hak dalam memenuhi kecintaan dan keikhlasan.
Tidak ada kedengkian, karena semuanya akan kembali pada diri kita sendiri.
*Hak memberi keringanan, tidak memberatkan atau memberi paksaan.
Jangan memaksakan kehendak yang dirasa berat, senang memberikan keringanan, tidak mempermalukan dirinya.
Anggota tubuhpun ikut melakukan keikhlasan, pandanglah sahabatmu dengan penuh kecintaan bukan kebencian dan iri ( mata ).Dengarkan ucapannya dengan penuh perhatian dan keikhlasan ( telinga). Jangan mengeraskan suaramu, bicarakanlah hal hal yang dapat difahami ( mulut ). Beri bantuan, baik moral maupun material ( kedua tangan dan hati ). Selalu seiring, tidak berjalan terlalu maju, tidak tumpang kaki ( kedua kaki ).
Jika ingin bergaul secara baik dan sopan :
1.Hadapi kawan / lawan dengan sopan, tenang, muka yang ramah dan ikhlas, jangan angkuh, sombong dan tinggi hati.
2.Jangan suka melihat dengan tajam kepada orang lain, melihat penampilannya dari atas sampai ke bawah, menghitung berapa harga pakaian yang dikenakannya.
3.Jangan gelisah ( memutar mutar cincin, menggoyang goyangkan kaki atau tempat duduk, dll)
4.Duduk dengan tenang, berkata kata teratur dan tertib, jika ada yang mentertawakan, diam saja jangan terpancing.
5.Jangan membanggakan diri apa yang dianggap istimewa yang ada dalam dirimu.
6.Jangan suka berpura pura, ngotot dan mendorong orang lain jadi emosi.
7.Jangan memberitahu kekayaan / gaji dll kecuali untuk menghitung zakat,
8.Jangan mengancam, menakut nakuti, bersikeras hati, bersitegang urat leher.
9.Jika berdebat, pegang teguh kesopanan, jangan nampak seperti orang bodoh / tolol, terutama oleh lawanmu, berfikirlah dengan cermat.
10.Jangan menganggap harta lebih mulia, jangan berfikir uang adalah segala galanya dan segala urusan dapat diselesaikan dengan uang.
11.Selalu mengucap salam dimana / kapanpun, dan jangan tinggi hati.
12.Jauhi bercakap cakap dijalanan, kecuali untuk menolong orang.
13.Jangan bersenda gurau dengan cendekiawan atau orang kurang / hilang akal.
Apabila telah melakukan hal hal yang kurang baik, segeralah sadar lalu bertobat dan dzikir kepada Allah SWT.
( Sumber : Buku Jaduuuuul banget, lupa judulnya, tapi mau dicari nanti bukunya ya )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar